Peduli Indonesia

Catatan, hilangnya moral petinggi Negeri.

Dana buat operasional Parpol

Dana buat operasional Parpol yang tidak ada hubungannya dengan Rakyat, seharusnya tidak pernah disetujui Pemerintah.

Malu dikorbankan demi menguras dana dari Negara; meskipun dana tersebut berupa bantuan sosial buat Rakyat jelata.

Meskipun upaya membasmi hama korupsi berlanjut, namun para penghianat Bangsa tetap saja giat berusaha dengan segala cara.

Awasi Penghianat Bangsa!

"Awasi Penghianat Bangsa," kata kunci bagi seluruh komponen Bangsa, jika Anda merasa sebagai Bangsa Indonesia.

Rabu, 21 September 2016

Gula-100.000.000

Gula-100.000.000 | Indonesia-Oh.Indonesia

Harga gula dipasar internasional hanya mencapai Rp 7,500, sementara di Negeri ini mencapai Rp 16.000 | Indonesia-Oh.Indonesia .

Kenapa Gula Meroket Harganya?

Menggunakan kewenangan demi keluarga.

Ketua DPP, Irman Gusman, yang lagi-lagi tergiur oleh kemilau harta yang berharga, hanya 100 jutaan rupiah saja.


Korupsi, Korupsi, Korupsi lagi. Negeri yang memiliki penduduk yang kental dengan faham keTuhanan, bisa-bisanya tidak pernah mau berhenti melakukan kecurangan dalam banyak hal; yang pada umumnya berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah.

Seperti yang baru- baru ini terjadi, OTT (operasi tangkap tangan) yang dilakukan KPK terhadap sdr yang tidak terhormat, ketua DPP, Irman Gusman, yang lagi-lagi tergiur oleh kemilau harta yang berharga, hanya 100 jutaan rupiah saja. Beliau ini tanpa memikirkan akibat perbuatan curangnya yang akan berdampak pada orang banyak yang pada umumnya masyarakat kelas bawah.

Harga gula dipasar internasional hanya mencapai Rp 7,500, sementara di Negeri ini mencapai Rp 16.000. Sungguh luar biasa akibat dari perilaku curang yang dilakukan pejabat yang menggunakan kewenangannya demi keluarganya sendiri. Perbedaan harga kebutuhan seharian ini begitu menyolok yang tentunya berakibat sangat buruk bagi masyarakat kelas bawah yang masih berjuta banyaknya.

Perilaku korups yang masih saja diperaktekkan oleh para pejabat di Negeri ini, sungguh jelas bertolak belakang dengan misi yang diembankan oleh pendukung- pendukung mereka untuk menduduki satu jabatan. Para pendukung sudah tentu mengharapkan ketulusan mereka dalam menjalankan amanah, dan bukan sebaliknya; malah menghianati mereka yang sudah mendukungnya untuk menduduki jabatan.

Para koruptor di Negeri ini bisa disebut sebagai pembunuh berdarah dingin. Banyak sekali kasus yang menyalah gunakan kewenangan, yang bersangkutan langsung pada kemaslahatan orang banyak; terutama masyarakat kelas bawah tentunya, seperti: Dana BOS, Dana Bantuan Sosial, dan banyak lagi yang lain, yang semuanya berdampak langsung pada masyarakat kelas bawah.