Minggu, 06 Maret 2016

AKSI KORUPTOR

AKSI KORUPTOR | Indonesia Oh.Indonesia

Perilaku korups dipertontonkan setiap hari untuk Bangsa ini, yang sebagian besarnya masih belum mampu mengambil sikap. Indonesia-Oh.Indonesia

Oh… Indonesia! beginikah jati diri petinggi Negeri?

Mental Korups Dipertontonkan


Pejabat Mental Korups, tanpa menyadari mempertontonkan; siapa dirinya yang sebenarnya


Eye Watching
Politikus bagi-bagi hasil Republik ini. JUJUR KALIAN YA !!!
Katanya pemerintah perlu membiayai Parpol agar tidak macam macam. Biaya yang perlu disediakan pemerintah untuk parpol berkisar, 1 T, katanya. Katanya lagi, di Amerika parpol memang dibiayai oleh pemerintahnya. Beliau itu tidak mengatakan bagaimana mapannya kehidupan manusia Uncle Sam itu; bagaimana majunya teknologi mereka. Pendapatan Negaranya begitu besar, jauh dibandingkan dengan Nusantara yang mana uangnya pun masih saja digerogoti oleh insan insan, yang sudah begitu kenyang, tapi masih saja merasa kurang. Mereka yang harga dirinya diselubungi oleh materi duniawi. Lihat Informasi Jasa Penerjemah Beliau ini juga tidak mengatakan, Amerika sudah merdeka berapa lama, dan bukan lagi Negara yang sedang membangun. Sementara di Nusantara ini, gak usah yang teknologinya; jalan aja masih kebanyakan yang berlobang, yang mengakibatkan kematian bagi rakyat jelata yang hanya punya sepeda motor tua; Sekolah aja masih begitu banyak yang bocor, yang hanya diduduki putra putri jelata, yang kebiasaan nya hanya menerima belaka tanpa kata kata. Listrik saja masih terus aplosan memberi kegelapan yang memilukan; Insan miskin yang kesakitan saja masih banyak yang diterlantarkan, tanpa perduli lagi untuk bertanya "kenapa," dibiarkan begitu saja yang dianggap tak berharga, agar dijemput malaikat sang pencabut nyawa.
Beliau ini hanya menekankan "Parpol di Amerika di suntik dana oleh pemerintahnya," jadi sebaiknya di Nusantara juga demikian. Sementara di Nusantara ini, mereka mereka yang berkuasa nun....diatas singgasana masih berdemokrasi ala mafia. Taunya hanya bebas mengeluarkan pendapat; bebas berbuat korupsi; bebas mengatakan benar pada yang salah, salah pada yang benar; bebas menggunakan hak angketnya; bebas menggunakan segala kekuatannya untuk merobohkan pilar kebenaran, pokoknya bebas selagi berkuasa. Beliau ini hanya mengedepankan "suntikan dana" contoh yang terbawa dari Amerika. Beliau tidak menyebutkan berapa jumlah parpol di Amerika, yang dianggap nya tidak penting untuk diungkapkan. Dia hanya menekankan keinginan parpol belaka. " Bukan rakyat ya,"jangan salah baca, karena Rakyat tidak termasuk didalamnya. Maklum…., mumpung lagi berkuasa. KEKUASAAN! Betapa hebatnya kata yang terdiri dari sembilan hurup itu, belum lagi akibat yang bisa ditimbulkannya. Lihat saja, begitu masih banyaknya kemelaratan di Negeri ini, tetap saja yang diberi amanah kekuasaan, hanya memandang kearah kelompoknya semata. Apakah ini sudah menjadi ciri khas Bangsa Indonesia? Salahkah mengumandangkan realita ini? Rakyat dipersembahkan tontonan adegan KORUPSI dan tingkah laku para petinggi Negeri yang tak terpiji, setiap hari bak serial drama seri tanpa henti. Negeri dihebohkan oleh sepak terjang mereka yang berpakaian rapi dan mengenakan DASI, tapi TERNYATA PENCURI. Sampai kapan semua ini akan berhenti, apakah penantian ini berahir ketika bumi Nusantara yang kaya mineral ini menjadi kering tak bersisa lagi? Lihat lebih lanjut di tautan ini!| Alih-Bahasa oleh: pjbelindo
Penerjemah- Inggris, Belanda, Melayu | We're happy to be part of your success | We zijn blij om een deel van uw succes | Kami gembira untuk menjadi sebahagian daripada kejayaan Anda | Kami senang dapat menjadi bagian dari keberhasilan Anda.

2 comments:

2-$uccess mengatakan...

Apakah KUTU BUSUK KORUPTOR tidak pernah membayangkan, bagaimana para PEJUANG BANGSA berkorban nyawa demi terwujudnya BANGSA yang berdaulat, makmur, aman dan sentosa? Mereka tentu prihatin melihat mereka kaum penghianat Bangsa, yang banyak gentayangan di Bumi Nusantara yang hanya memikirkan perut keluarganya saja.

Anonim mengatakan...

Benar itu bro! Para kutu busuk itu berpikir, mereka dan keluarganya saja yang punya perut. Partai yang tidak berpungsi untuk kemakmuran rakyat. kok minta suntikan dana? Uang pemerintah bukan untuk partai! Banyak yang masih kekurangan dana, yang berhubungan langsung dengan rakyat, di Negeri ini. Sorry ya politikus.